Halo sebaindo, kali ini kita mau bahas 10 pembalap indonesai yang sudah berprestasi di ajang internasional dan mengharumkan nama bangsa.
1. Galang Hendra Pratama
Galang mulai ikut kompetisi balapan sejak usia 7 tahun di ajang mini moto dan motokros. Kemudian, pada tahun 2010 kala usianya 11 tahun, ia pindah jalur ke ajang road race. Pada saat itu ia mulai mengikuti kejuaraan nasional Motoprix untuk kelas pemula. Namun sayangnya ia belum berhasil mendapatkan predikat juara.
Hal itu tidak membuatnya menyerah dan putus asa dalam berkarier menjadi pembalap. Ia terus berlatih dan mengikuti kompetisi yang sama hingga akhirnya pada tahun 2013 berhasil Motoprix kelas pemula.
Masih di tahun yang sama, Galang pun memenangkan berbagai prestasi lainnya yakni Yamaha Cup Race seri 1 & 2 dan peringkat 2 Asean Cup Race kelas MT.
Setelah memenangkan banyak kejuaraan nasional akhirnya Galang direkrut oleh tim Yamaha Indonesia untuk tampil di Asia Road Racing Championship (ARRC) kelas Asian Production 250cc (AP250) pada tahun 2015 sampai 2017.
Di ajang tersebut Galang menunjukkan kemampuan balapannya. Namanya selalu masuk dalam peringkat 10 besar.
Hingga pada akhir 2017, Galang mengikuti ajang World Supersport 300 seri Portimao dan Jerez. Penampilan Galang dalam kompetisi tersebut sangat cemerlang dan mengantarkannya menjadi juara. Kemenangannya itu membuatnya menjadi pembalap motor pertama indonesia yang menang di ajang World Championship.
Kemenangan itu membuat Galam mendapat kontrak satu musim penuh berlaga di WSS300. Kemudian pada tahun 2020, Galang naik kelas ke ajang World Supersport 600.
2. Gerry Salim
Gerry mulai mengenai balapan motor sejak usia 4 tahun. Hal itu membuatnya terjun menjadi pembalap sejak masa anak-anak.
Pada tahun 2011, ia telah berhasil menjuarai Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Motoprix kelas MP6. Tak berhenti sampai di situ, Gerry kembali meraih kemenangan di kejuaraan OMR Honda di kelas underbone 110cc dan 125cc.
Kemampuan Gerry yang sangat menakjubkan saat bertanding membuat tim Astra Honda merekrutnya untuk menjadi bagian dalam program pembinaan pembalap muda.
Kemampuan yang kian meningkat akhirnya membuat Gerry bisa ikut kompetisi balap tingkat Internasional. Mulai dari Asia Dream Cup, All-Japan Championship GP3, hingga Asia Talent Cup selama tiga musim (2015-2017).
Tak hanya itu saja, Astra Honda yang menaungi Gerry pun mempercayai dan menurunkannya untuk mengikuti kompetisi balapan tingkat asia di kelas AP250. Dalam kompetisi ini Gerry mampu tampil dominan dengan meraih 7 kemenangan dari 12 balapan dalam 6 seri yang dipertandingkan. Ia mengunci gelar juara umum di seri terakhir di Sirkuit Internasional Chang.
Kesuksesannya di tingkap Asia mengantarkannya ke Kejuaraan Dunia Junior CEV Moto3 serta Red Bull Rookies Cup. Di 2019, Ia masuk ke tim AHRT CEV Moto2 European Championship.
Gerry pun sempat naik kelas ke Moto2 MotoGP sebagai pembalap pengganti. Hanya saja peruntunganya kurang bagus.
Kini Gerry Salim membesut Honda CBR1000RR-R di ajang Asia Superbike (ASB1000).
3. Dimas Ekky Pratama
Dimas Ekky Pratama mulai mengikuti balap motor di usia 18 tahun. Kompetisi pertama yang ia ikuti yakni Kejuaraan Nasional IRS Supersport 600cc pada tahun 2010. Sebagai pemula Dimas Ekky berhasil menempati posisi keempat.
Di tahun 2011 ia mengikuti kejuaraan yang sama. Ia berada di peringkat kelima dan dilanjut peringkat kedua pada tahun 2012.
Setelah mengikuti kejuaraan nasional, Dimas mendapat kesempatan untuk mulai berlaga di ajang balap motor Asia. Kala itu ia mencoba mengikuti ajang Asia Road Racing Championship (ARRC) kelas Supersport 600cc dari tahun 2012 sampai 2017.
Selama beberapa tahun tersebut ia berhasil menyabet sederet prestasi seperti menjadi Rookie Of The Year 2012 dan peringkat terbaik posisi lima Klasemen ARRC SS600cc tahun 2015.
Di tahun 2016 sampai 2018 ia bersama tim AHRT (Astra Honda Racing Team) memulai karir di Eropa lewat kejuaraan FIM CEV REPSOL Moto2 European Championship. Tak hanya itu saja, ia pun mendapat kontrak berlaga full satu musim di kejuaraan Moto2 World Championship bersama tim IDEMITSU Honda Team Asia.
Akan tetapi Dimas Ekky Pratama sudah tidak lagi berlaga di Moto2, karena prestasinya tidak kunjung membaik.
4. Mario Suryo Aji
Mario Suryo Aji termasuk salah satu pembalap motor Indonesia yang termuda. Lelaki kelahiran 16 Maret 2004 ini memulai kariernya di ajang pertandingan motocross.
Melalui pertandingan tersebut, ia pernah menjadi runner-up nasional Motocross kelas 50cc pada 2011. Kemudian, di tahun berikutnya, ketika Mario berusia 8 tahun, ia meraih gelar juara nasional Motocross dan Powercross di kelas yang sama.
Bakat dan prestasinya itu mengantarkan Mario bergabung dengan Astra Honda Racing School pada tahun 2016. Mulai dari situ ia mengikuti berbagai balap motor internasional seperti Thailand Talent Cup, Asia Talent Cup (ATC), dan Asia Road Racing Championship (ARRC).
Seiring berjalannya waktu dan segala prestasi yang berhasil diraih, akhirnya Mario bergabung dengan Junior Talent Team dan mengikuti kejuaraan di Eropa yakni CEV Moto3 Junior World Championship. Ia pun mengikuti ajang Red Bull Rookies Cup.
Di tahun 2022 ini, Mario akan kembali mengikuti kompetisi Moto3 yang dilaksanakan di Jepang.
5. Andi Farid Izdihar
Andi Farid Izdihar mulai mengenal dunia balap sejak usia 8 tahun. Kemudian, dua tahun berikutnya ia mengikuti kompetisi balapan lokal di Kabupaten Bulukumba. Dari kompetisi tersebut akhirnya ia mengikuti program pembinaan pembalap muda dari Astra Honda Racing.
Hal itu mengantarkan Andi untuk tampil pertama kalinya di kejuaraan balap internasional, Asia Dream Cup 2014. Kala itu Andi mampu menduduki peringkat keenam. Setelah itu, ia terus berlatih meningkatkan kemampuannya dan mengikuti berbagai macam kejuaraan Internasional lainnya.
Hingga akhirnya di tahun 2016 melalui Astra Honda Racing Team, Andi mampu berlaga di kejuaraan CEV Moto3 Junior.
Kini Andi telah naik kelas di Moto2 MotoGP bersama tim Idemitsu Honda Asia.
6. Rio Haryanto
Selain pembalap motor, adapun para pembalap mobil yang berhasil menorehkan prestasi dan membanggakan Indonesia di tingkat Internasional. Salah satunya yakni Rio Haryanto. Mungkin kamu sudah tak asing lagi dengan nama ini. Karena namanya sempat menjadi sorotan seluruh warga Indonesia berkat prestasinya di F1.
Sebenarnya, selain F1 Rio pun memiliki segudang prestasi lainnya dalam balap mobil. Di tahun 2008, Rio berhasil menjadi juara pertama di
Rio telah banyak sekali mengikuti Karting Open Championship seri 1, Makau, China. Tahun berikutnya, ia berhasil menjadi juara umum ajang Formula BMW dengan total 6 seri, 15 round.
Pada 2011, Rio berhasil meraih prestasi berturut-turut dengan menjuarai ajang GP3 Europe Series, yakni seri 5 dan seri 6, masing-masing di sirkuit Nürburgring Jerman, Hungaroring di Budapest, dan 1st dan 2nd Runner Up di Monza Italia.
Barulah di tahun 2016 ia mengikuti ajang F1. Ia menikmati 12 seri dari 22 race.
7. Sean Galael
Sean Gelael mengawali kariernya di ajang balapan sejak tahun 2005. Saat itu ia sudah mulai memberanikan diri ikut Kejuaraan Nasional Rally Sprint dengan menjadi navigator bagi papanya sendiri, Ricardo Gelael.
Pada tahun 2009 dan 2010 Sean turun di ajang gokart mulai musim 2009 di kelas Rotax Max Junior. Di tahun 2010, ia turun penuh di ajang gokart.
Kemudian, pada tahun 2011, ia menjadi salah satu pembalap Indonesia yang turun di ajang gokart internasional.
Di tahun 2013, Sean memutuskan untuk pindah ke Eropa dan menggeluti ajang F3 Eropa selama 2 tahun, kemudian mengikuti ajang balap World Series by Renault pada tahun 2015.
Di tahun yang sama, Sean pun ikut serta dalam balapan GP2 Series (yang kemudian berubah nama menjadi FIA Formula 2 pada tahun 2017) dan Asian LeMans Series sebanyak setengah musim pada tahun tersebut.
Pada tahun-tahun berikutnya tentu masih banyak lagi pertandingan dan prestasi yang Sean raih.
Terakhir, pada tahun 2021 kemarin ia berhasil menjadi runner-up pada ajang World Endurance Championship (WEC) di kelas LMP2.
Prestasi gemilang tersebut membuat Sean menjadi pembalap Indonesia pertama dengan raihan tertinggi di ajang kompetisi balap yang diakui FIA.
8. Rifat Helmy Sungkar
Rifat Helmy Sungkar atau yang lebih akrab disapa Rifat Sungkar merupakan seorang Pereli ternama Indonesia.
Sebagai seseorang yang memiliki julukan duta safety driving Indonesia, Rifat Sungkar telah meraih berbagai prestasi Nasional dan Internasional yang patut diacungi jempol.
Beberapa prestasi yang ia raih yakni juara tiga di Oregon Trail Rally 2013, New England Forest Rally, juara 1 pada ajang World Rally Championship 2012 dan lainnya.
Kemampuannya dalam mengendarai mobil ini ternyata tak hanya ia gunakan untuk diri sendiri lho. Rifat kini telah membuka sekolah mengemudi untuk belajar teknik mengemudi yang baik dan benar serta mencetak para pembalap baru.
9. Perdana Putra Minang
Nama Perdana Putra Minang atau yang kerap disapa Dana mungkin masih asing di dunia balap mobil. Namun, siapa sangka ternyata lelaki 19 tahun ini telah meraih banyak prestasi yang membanggakan nama Indonesia.
Dana memulai karier dalam dunia balap mobil pada tahun 2009 dengan mengikuti kompetisi gokart nasional dan Internasional seperti di Thailand, China, Malaysia dan Italia.
Di tahun 2012 ia mulai mengukir prestasi dengan menduduki peringkat kedua dalam kejuaraan Copa Trofeo Grifone di Sarno International Karting Circuit, Napoli, Italia. Kejuaraan tersebut diikuti oleh pembalap-pembalap muda dari berbagai negara Eropa dan Amerika.
Tak hanya itu saja, pada 18 Maret 2013, Dana naik podium sebagai runner-up dalam ajang Rotax Max Challenge Japan Mizunami seri pertama di Jepang. Di tahun berikutnya, Dana berhasil merebut juara 1 di kelas junior pada ajang Asia Max Challenge (AMC) 2014 putaran pertama yang berlangsung di Sirkuit Sepang, Malaysia.
10. Alexandra Asmasoebrata
Tak hanya para lelaki saja yang berhasil membanggakan Indonesia melalui ajang balap. Allida Alexandra Nurluthvia perempuan asal Jakarta ini pun berhasil mengukir prestasi dalam ajang kompetisi balap Internasional.
Ia memulai karier dalam dunia balap pada usia 12 tahun dengan mengikuti Gokart kelas 60cc. Di sana ia tampil secara totalitas hingga mendapat tawaran untuk melaju di arena balap internasional dengan masuk kualifikasi Formula BMW Scholarship pada 27 hingga 29 Februari 2004 di Spanyol. Kesempatan baik tersebut tak disia-siakan oleh Andra.
Akhirnya, di tahun 2005 ia berhasil menjadi juara umum Formula Campus Asia 2005 yang diselenggarakan di China.
Prestasi dan perjuangan Andra membuat dirinya mendapat rekor MURI berupa satu-satunya pembalap Gokart perempuan pertama tingkat Asia yang berhasil menjadi juara di berbagai ajang. Keren!
Nah itulah 10 pembalap Indonesia berprestasi yang telah mengharumkan nama bangsa ini di tingkat Internasional.
Semoga
segala prestasinya para pembalap Indonesia ini bisa memotivasi para
remaja untuk terus semangat dan berjuang meraih segala mimpi-mimpimu.
Semangat, ya!
Emoticon